Hypophrenia..
Perasaan sedih yang
tiba-tiba muncul tanpa alasan..
Mungkin itu sebutan yang tepat dengan apa yang dirasakan Gadis itu malam ini..
Gadis itu hanya ingin berdiam dikamar saja sejak beberapa jam yang lalu. Menyendiri, mematikan
lampu, memutar musik sembari menghabiskan beberapa puntung rokok. Ia melakukan apa saja. Berusaha memberi kesempatan untuk Ia dan dirinya mendengar apa yang dikatakan hatinya.
Gadis itu terduduk di sudut kamar gelapnya, ditemani alunan musik jazzy favoritnya. Jari-jarinya dengan lincah mulai menekan keyboard handphonenya seirama dengan gemuruh perasaan di dadanya, entah sedang menulis apa. Ada apa dengan dirinya?? tiba-tiba saja sedih tanpa alasan.
Ketikan jemarinya semakin
memburu bersama laju emosi yang ada. Bersama perih
yang semakin mengiris. ada apa dengan hatinya? Gadis itu bertanya pada dirinya lagi.
Gadis bermata sipit itu mencoba menahan napas. menahan apapun yang bisa membuat airmatanya jatuh, tapi
bukankah menahan tangis malah lebih menyesakkan..?? Dengan cepat Ia merubah pikiran dan membiarkan bulir itu jatuh saja.
Melakukan apa saja agar perasaannya menjadi lebih baik. dan Ia akhirnya memilih
untuk menangis saja.
Gadis itu mengusap air matanya cepat-cepat.
pilu rasanya melihat dirinya sendiri seperti ini. melakukan hal semacam ini setiap waktu ketika rasa sedih yang tiba-tiba muncul lagi tanpa alasan. Padahal
kemarin Gadis itu baik-baik saja. kemarin Ia tertawa, semalam juga, tadi pagi tawanya bahkan lebih renyah dan Ia menikmati
itu. Ia menikmati ritme hidup yang telah Tuhan sediakan di hadapannya. Apapun
itu, Ia berusaha menjalaninya dan seakan memang harus menerima dan menikmati.
apapun.
Gadis itu membiarkan saja
kejadian apapun yang terjadi di depan matanya, yang Ia dengar di telinganya, dan berbicara
dengan suara yang kadang harus dimaniskan agar orang lain yang Ia temui senang mendengarnya. Gadis itu selalu berusaha memperbaiki satu demi satu detik yang Ia lewati dengan kebahagiaan-kebahagiaan
kecil, yang baginya sendiri itu tidak lebih dari kepura-puraan yang mendaging.
namun apa yang salah dengannya malam ini?
Dengan suara nyaring, dering sms dari handphone Gadis itu membuyarkan keheningan di sudut kamar. Gadis itu menarik napas panjang sesaat setelah membaca isi sms itu. Ia berdiri lunglai dan segera bersiap-siap. Tepat pukul 10 malam lewat 12 menit , Ia berjalan keluar menyusuri gang sempit rumahnya menuju sebuah mobil mewah. Sepanjang kaki itu melangkah, Ia berusaha membujuk hatinya yang meronta untuk berdamai lagi dengan keadaan.
Gadis itu membuka pintu mobil dan duduk disebelah kursi setir, Ia menoleh lalu tersenyum pada Pria paruh baya disebelahnya. Pria yang jelas berbeda dari malam kemarin.
Sudah waktunya kau bekerja wahai Gadis, sejenak lupakanlah protes hidupmu.
namun apa yang salah dengannya malam ini?
Dengan suara nyaring, dering sms dari handphone Gadis itu membuyarkan keheningan di sudut kamar. Gadis itu menarik napas panjang sesaat setelah membaca isi sms itu. Ia berdiri lunglai dan segera bersiap-siap. Tepat pukul 10 malam lewat 12 menit , Ia berjalan keluar menyusuri gang sempit rumahnya menuju sebuah mobil mewah. Sepanjang kaki itu melangkah, Ia berusaha membujuk hatinya yang meronta untuk berdamai lagi dengan keadaan.
Gadis itu membuka pintu mobil dan duduk disebelah kursi setir, Ia menoleh lalu tersenyum pada Pria paruh baya disebelahnya. Pria yang jelas berbeda dari malam kemarin.
Sudah waktunya kau bekerja wahai Gadis, sejenak lupakanlah protes hidupmu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar