YayBlogger.com
BLOGGER TEMPLATES

Laman

Jumat, 27 Februari 2015

Pertunjukan langit dan Bangunan sebelah sana



Jumat pukul satu lewat beberapa menit.
Seusai menunaikan shalat Dhuhur, aku mengabadikan foto ini.


Pemandangan dari lantai dua tempatku berkantor yang terlihat biasa saja mungkin, tapi sesungguhnya menyiratkan banyak makna di tiap senti detilnya. Bermakna bagi sebagian kecil orang saja, termasuk aku tentunya.

Rabu, 25 Februari 2015

Merawat rindu

Flash Fiction ini ditulis untuk mengikuti program #FF2in1 dari www.nulisbuku.com di Facebook dan Twitter @nulisbuku

“Kau sudah tidur, Ra?”Suara dari seberang sana membuatku mengerang dari kasur

Aku melirik jam, pukul 02:15 dini hari. Waktu-waktu dimana kau sering membangunkanku melalui dering telepon. Waktu-waktu dimana aku harus beristirahat sedang kau baru saja membuka pejam dari tidur lelapmu.

“Aku belum tidur.”Dustaku setiap malam.

Hujan malam minggu

Flash Fiction ini ditulis untuk mengikuti program #FF2in1 dari www.nulisbuku.com di Facebook dan Twitter @nulisbuku

Guyur hujan membasahi tanah malam ini. Mungkin wujud dari doa-doa picik para jomblo di malam minggu, begitu kata orang kebanyakan. Mungkin juga termasuk doaku, yang memerlukan alasan untuk tak pulang dulu dari tempat kursus, tempat aku dan kau mengajar. Karena hanya di tempat ini, aku bisa berlama-lama bersamamu, menikmati senyum hangat dan tatapan teduhmu.

Kamis, 19 Februari 2015

Pengemis yang miris

"Seorang wartawan dan penulis buku dari Inggris, bernama Matthew Solo, selama sebulan ia mengamati aktivitas para pengemis di Bangkok dan Kamboja.

Matthew, bersama temannya yang berasal dari Rumania, mendapat info, jika para pengemis itu bagian dari bisnis organisasi kejahatan."

Rabu, 18 Februari 2015

Seribu tahun

“Ra.. boleh aku bertanya sesuatu?”

“Silahkan.”

“Pertanyaan ini sudah lama ingin kutanyakan, tapi aku menunggu saat yang tepat untuk mengatakannya.” Fatir menatap lamat-lamat gadis dihadapannya.

“Langsung ke intinya.”

“Begini, kamu pernah bilang, kamu berharap seseorang bisa membawamu pergi dari kehidupanmu sekarang?”

Rahasia Delia

“Terima kasih Rey, karena kamu ada disampingku saat orang lain memilih pergi.”

“Kamu enggak perlu berkata seperti itu. Aku menikahimu tanpa paksaan siapapun. Ini murni keinginanku sendiri.” Ucapnya sambil menggenggam jemari wanitanya.

Delia tersenyum beranjak dari tempat tidurnya.

“Kau baik-baik saja, Del?” Airmata bergulir di pipi wanita itu.

Selasa, 17 Februari 2015

Truly deeply simply love

Malam ini aku akan bercerita sedikit berbeda. Mungkin sedikit mendalam dan menyakitkan. Ini tentang kehilangan, kerinduan juga tentang ikhlas itu sendiri. Tentang sosok yang amat kusayangi. 
Ingin kuberitahu sebelumnya, mataku kini sudah sembab lebih dulu sebelum tulisan ini menyayat penulisnya sendiri.
The only thing, that means everything to me  
Cause when you're in my arms 
You make me prouder than 
Anything I ever could achieve

Minggu, 08 Februari 2015

Bintang untuk Fiersa

Langkah sepasang kaki dengan sepatu berpoles pink-grey membabi buta menyusuri sisi lapangan olahraga pagi ini. Matahari bahkan masih enggan membias cahaya, tapi sang langkah tak sekalipun terhenti dari pelariannya. Di tengah pancaran mentari yang masih ragu-ragu, ujung jilbab orange yang terjuntai di bahu, beterbangan di halau angin. Laju langkah yang semakin menggila itu tak peduli akan halang dan sandung. Bahkan jika pun harus terhempas ke tanah tak masalah, rasa pilu di dada kini lebih sakit dari sekedar luka gores di kulit. Semakin kencang dan semakin kencang, berharap pelarian ini menerbangkan tapak, hingga tak lagi menyentuh tanah.
Ya, sepasang derap memburu itu milikku.

Jumat, 06 Februari 2015

A lil white jealousy


Entah mengapa setiap mendengar kabar seorang wanita akhirnya dipinang, apalagi wanita itu adalah orang terdekat (Keluarga, sahabat, teman, tetangga, bahkan selebriti), rasanya campur aduk antara bahagia, haru juga sedih. Sedih tentunya, bisa dibilang cemburu tepatnya, jika yang mendengar itu adalah seseorang yang belum menikah. Seperti aku.

Senin, 02 Februari 2015

Ilusi yang mengabadi

Kau tanya aku siapa, kutanya kau siapa
ketidakjelasan ini, siapa yg peduli?
sejarahpun takkan tahu kisah ini benar ada
kita sepasang ilusi yang mengabadi

Minggu, 01 Februari 2015

Rindu yang bersalah

Dan lagi kali ini,
terbangun di minggu sore, saat matahari mulai memerah
bungkam dalam gelap, terpaku kemudian
hening dalam pekatnya sisi kamar
hanya diselingi suara dari baling-baling kipas tua

Aku memimpikannya lagi..