Amelia berterima kasih untuk broadcast itu, untuk omong kosong buatan akun @topongoro_, berkat itu ia akhirnya punya alasan untuk chat dengannya, pria yang telah menghiasi mimpi-mimpi indahnya beberapa waktu terakhir. Percakapan singkat. Singkat sekali. Basa basi. Yang mungkin tidak berarti apa-apa. Itu bagi si pria. Tapi bagi Amel? Entahlah. Entah disebut apa jika dirinya kini sangat senang membuka riwayat obrolan dengan pria itu dan membacanya berkali-kali, meng-capturenya, menjadikannya wallpaper atau display pict. Itu yang ia kulakukan. kenapa? berlebihan? tapi Amel bahagia.
Pria itu pasti sedikit kaget saat Amel menebak zodiaknya dan tebakannya tepat? Mungkin menurut pria itu, Amel memang jitu dalam hal tebak-menebak, tapi tidak demikian. Sedari dulu Amel tau itu. Semua hal-hal terbesar dan terkecil sekalipun tentang pria itu, yang ia temukan, ia rekam dengan baik dan dijepret di memori otaknya, semua tersimpan baik di draft kepalanya. Rapi, tersembunyi, dan sedikit perih.
Setiap membacanya kembali riwayat obrolan itu, Amel merasa bibirnya tertarik ke atas membentuk lekukan sama seperti smiley yg dikirimkan pria itu, seperti ini :)
Terima kasih, untuk satu senyum manis itu. Batin Amel.
Senyum yang selalu mencerahkan dan membuatnya tenang.
Telah lama Amel menunggu saat itu, ketika sebelumnya pria itu hanya berlarian di recent updatenya. dan Amel hanya bisa menyaksikan tanpa reaksi. Amel tak pernah merencanakan ini sebelumnya, yang nekat me-reply broadcast pria itu, broadcat copyan yang dibuat oleh akun anonim bernama @topongoro_, yang jelas-jelas sudah basi bagi Amel. Dan semua mengalir begitu saja, Amel dan pria itu saling mereply hingga terakhir yang terlihat dilayar handphone Amel adalah status read dan, selesai. Amel hanya bisa tersenyum kecut.
Amel merasa akan terbiasa dengan ini, dengan hal-hal miris yang terjadi pada kisah cinta sepihak.
Yang umumnya, rasa senang yang sekilat mata dirasakan akan terhenti begitu saja tanpa ia bisa menahannya untuk tetap disana. Untuk mendengarkan cerita tentang apa-apa saja yang telah ia lewati selama ini.
Tentang ia yang selalu histeris sendirian saat sosok itu hadir dalam ingatannya.
Tentang sosok yang selama ini menjadi cahaya dan pemompa semangat selain dari orang tuanya.
Dan pertanyaan mengapa semuanya tiba-tiba terasa berbeda,
Lalu ada rindu yang sulit ia atasi,
Juga mengapa kesederhanaan sosok itu selalu melumpuhkan akal
Serta kebiasaannya yang selalu mencari-cari kabar orang yang tak mengenalnya.
Memangnya Amel siapa?
Tahukah, sesungguhnya Amel takut dengan semua yang terjadi.
Amel sadar ini berlebihan dan tak wajar
Itulah mengapa ia berupaya keras untuk menyimpan rapat-rapat hal absurd ini.
Ia takut, ia hanya akan ditertawakan jika ia ceritakan pada orang lain
Ia menekan kuat-kuat harapan yang ingin terbang tanpa kendali.
Dan selalu mencobanya setiap hari
Mengabaikan sosok itu dan segala rindu yang menyapa
Dan.. maaf.
Amel akan mencobanya lagi besok, Amel telah berjanji tentang itu pada dirinya sendiri.
Hahahah..
Amel sering tertawa sendiri saat ingat mengapa ia sampai berlebihan seperti ini?
Pria itu bahkan tak tahu namanya
Kadang ia tertawa keras sampai-sampai airmatanya ikut keluar.
Lucu sekali.
Pria itu pasti sedikit kaget saat Amel menebak zodiaknya dan tebakannya tepat? Mungkin menurut pria itu, Amel memang jitu dalam hal tebak-menebak, tapi tidak demikian. Sedari dulu Amel tau itu. Semua hal-hal terbesar dan terkecil sekalipun tentang pria itu, yang ia temukan, ia rekam dengan baik dan dijepret di memori otaknya, semua tersimpan baik di draft kepalanya. Rapi, tersembunyi, dan sedikit perih.
Setiap membacanya kembali riwayat obrolan itu, Amel merasa bibirnya tertarik ke atas membentuk lekukan sama seperti smiley yg dikirimkan pria itu, seperti ini :)
Terima kasih, untuk satu senyum manis itu. Batin Amel.
Senyum yang selalu mencerahkan dan membuatnya tenang.
Telah lama Amel menunggu saat itu, ketika sebelumnya pria itu hanya berlarian di recent updatenya. dan Amel hanya bisa menyaksikan tanpa reaksi. Amel tak pernah merencanakan ini sebelumnya, yang nekat me-reply broadcast pria itu, broadcat copyan yang dibuat oleh akun anonim bernama @topongoro_, yang jelas-jelas sudah basi bagi Amel. Dan semua mengalir begitu saja, Amel dan pria itu saling mereply hingga terakhir yang terlihat dilayar handphone Amel adalah status read dan, selesai. Amel hanya bisa tersenyum kecut.
Amel merasa akan terbiasa dengan ini, dengan hal-hal miris yang terjadi pada kisah cinta sepihak.
Yang umumnya, rasa senang yang sekilat mata dirasakan akan terhenti begitu saja tanpa ia bisa menahannya untuk tetap disana. Untuk mendengarkan cerita tentang apa-apa saja yang telah ia lewati selama ini.
Tentang ia yang selalu histeris sendirian saat sosok itu hadir dalam ingatannya.
Tentang sosok yang selama ini menjadi cahaya dan pemompa semangat selain dari orang tuanya.
Dan pertanyaan mengapa semuanya tiba-tiba terasa berbeda,
Lalu ada rindu yang sulit ia atasi,
Juga mengapa kesederhanaan sosok itu selalu melumpuhkan akal
Serta kebiasaannya yang selalu mencari-cari kabar orang yang tak mengenalnya.
Memangnya Amel siapa?
Bagi Amel, satu-satunya hal terbaik yang ia lakukan untuk pria itu adalah dengan tak mengusiknya.
Pria itu adalah orang yang sibuk, tak mungkin pria itu menggunakan waktu berharganya untuk mengubris hal tidak penting dan segala kelakuan aneh Amel.
Tahukah, sesungguhnya Amel takut dengan semua yang terjadi.
Amel sadar ini berlebihan dan tak wajar
Itulah mengapa ia berupaya keras untuk menyimpan rapat-rapat hal absurd ini.
Ia takut, ia hanya akan ditertawakan jika ia ceritakan pada orang lain
Ia menekan kuat-kuat harapan yang ingin terbang tanpa kendali.
Dan selalu mencobanya setiap hari
Mengabaikan sosok itu dan segala rindu yang menyapa
Dan.. maaf.
Amel akan mencobanya lagi besok, Amel telah berjanji tentang itu pada dirinya sendiri.
Hahahah..
Amel sering tertawa sendiri saat ingat mengapa ia sampai berlebihan seperti ini?
Pria itu bahkan tak tahu namanya
Kadang ia tertawa keras sampai-sampai airmatanya ikut keluar.
Lucu sekali.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar