Malu
Tertangkap basah sendiri oleh hati
Naif aku merindumu
"Ya, Aku benar merindukannya."Lirihku
Sangat, masih sangat rindu
Dirimu, dimana kini?
Baik-baik saja kah?
Bisa kubayangkan bahagiamu
pecah tawamu tanpa usikku
Bagaimana peluk hangatmu kini?
Siapakah yg di dekapnya setelahku?
Sepasang mata sayumu
Siapa yang tak jemu dipandangnya kini?
Terbersitkah? Masih sudikah?
Mengingatku, mengenangku
Walau sedetik saja, secuil saja
Ya Tuhan, Tak tahu diri benar aku
Dirimu, kuperingatkan tak muncul
Tampak lagi dihadapku jangan
Jika kupeluk kau bagaimana?
Bisa mati aku mencekik diri
Bodoh benar aku merindumu
Tertangkap basah sendiri oleh hati
Naif aku merindumu
"Ya, Aku benar merindukannya."Lirihku
Sangat, masih sangat rindu
Dirimu, dimana kini?
Baik-baik saja kah?
Bisa kubayangkan bahagiamu
pecah tawamu tanpa usikku
Bagaimana peluk hangatmu kini?
Siapakah yg di dekapnya setelahku?
Sepasang mata sayumu
Siapa yang tak jemu dipandangnya kini?
Terbersitkah? Masih sudikah?
Mengingatku, mengenangku
Walau sedetik saja, secuil saja
Ya Tuhan, Tak tahu diri benar aku
Dirimu, kuperingatkan tak muncul
Tampak lagi dihadapku jangan
Jika kupeluk kau bagaimana?
Bisa mati aku mencekik diri
Bodoh benar aku merindumu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar