YayBlogger.com
BLOGGER TEMPLATES

Laman

Kamis, 04 Desember 2014

Jadi, Terima Kasih.



Aku terlambat untuk memahami, bahwa cinta ternyata bukan hanya tentang menerima, namun juga merelakan.
Aku yang dulunya sulit membedakan antara memperjuangkan dan memaksakan.
Aku yang sempat menyalahkannya atas kebodohan yang kubuat sendiri.
Aku yang terlalu percaya bahwa dia takkan pernah pergi dariku.

Aku yang tuli saat dia telah berkali-kali berteriak memintaku pergi.
Aku yang buta tak melihat bagaimana dia meronta ingin melepaskan diri.
Aku yang lupa bahwa hati bisa saja berubah, termasuk hatinya.
Untunglah dia bertindak pengecut, menyakitiku dengan sadis, dan membuangku seperti barang rongsokan.
jika tidak, aku akan selalu percaya, cinta itu masih disana. Sekalipun dia menikamku dalam pelukan, Aku masih menganggap itu cinta.
jadi, terima kasih..
Untuk dia yang tak mencariku lagi saat Aku berharap ditemukan kembali.
jika tidak seperti itu, aku takkan menyadari bahwa semua memang sudah seharusnya berakhir.
Sejak dulu dia selalu ingin melakukan yang terbaik dihidupnya, dan kali ini dia telah melakukannya dengan baik. Mencintai sekaligus menyakitiku dengan sempurna.

2 komentar:

  1. Sadarkah anda akan apa yang sebenarnya?

    BalasHapus
  2. Pintu itu anda sendiri yang menutupny, berkali 2 ditahan oleh tangan, badan, dan teriakan agar pintu itu tdak rapat

    BalasHapus