YayBlogger.com
BLOGGER TEMPLATES

Laman

Kamis, 15 Januari 2015

Si Baik, kebaikan, dan yang terbaik

Hal yang terus membuatmu seperti ini, tidak lain karena di matamu dia adalah orang yang baik, selalu baik.
Dan dengan kenyataan bahwa kini dia telah mencampakkanmu, dirimu tidaklah benar-benar percaya tentang itu. Mulutmu memang mengakui seseorang telah pergi, tapi tidak dengan hatimu. Hatimu tidak berubah. Sama sekali tidak.

Yang selama ini terpahami olehmu hanyalah tentang kebaikan dan cinta yang selalu kau anggap sama.
Sekalipun keduanya memiliki muasal dari ketulusan hati, tapi kesejatiaannya kadang memilih jalan yang berbeda. Jika dia adalah orang baik, bukan berarti dia harus terus mencintaimu kan? Kebaikan seseorang tidak berdasar pada cinta itu sendiri. Jika seseorang memilih pergi dari hidupmu, cintanya akan memudar dan menguap bersama jalannya waktu. Tapi tentang kebaikan hatinya? dia tetaplah si baik yang kau kenal, si baik yang tak lagi mencintaimu.

Tak masalah kau mengakui dia orang baik dan mengenangnya sebagai orang yang paling baik padamu, tapi belum tentu dia yang terbaik untukmu. Dan jika semua orang berpikir dia baik, lalu siapa yang akan memikirkan kebaikanmu? Sudahlah, terus-terusan mengingat kebaikannya tak baik untuk hatimu.

Kebaikan ada dimana-mana, kau hanya perlu memalingkan wajah dari pintu yang itu-itu saja.
Cinta ada dimana-mana, jika tak kau temukan jua, kau mungkin masih menoleh ke arah yang salah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar