Teriris, melihat bulirmu jatuh dari mata
namun bukan itu yang paling melukaiku
melainkan jemari yang tak mampu menyeka, apalagi menggenggammu
Seperti bintang, kau lebih tak mampu kugapai dibandingnya mereka
inginku berlari menembus jarak
dan membawamu pergi bertemu matahari
menari bersama angin lalu tertawa
Nyatanya aku tetap dalam bingkai ilusi
tak berkutik sedikitpun menyaksikanmu meratap dan memaki
"Ratapilah namun kau sedang memaki siapa?"
tanyaku dalam bisu
Kubiarkan dirimu terlelap memeluk duka
kubiarkan keluh dan lelahmu terbungkam dalam pekatnya malam
kubiarkan ketakutanmu meringkuk di atas tanda tanya hidup
aku memang hanya bisa membiarkanmu
Aku paham, dunia memang sedang jahat-jahatnya padamu
dan aku tak bisa apa-apa
namun bukan itu yang paling melukaiku
melainkan jemari yang tak mampu menyeka, apalagi menggenggammu
Seperti bintang, kau lebih tak mampu kugapai dibandingnya mereka
inginku berlari menembus jarak
dan membawamu pergi bertemu matahari
menari bersama angin lalu tertawa
Nyatanya aku tetap dalam bingkai ilusi
tak berkutik sedikitpun menyaksikanmu meratap dan memaki
"Ratapilah namun kau sedang memaki siapa?"
tanyaku dalam bisu
Kubiarkan dirimu terlelap memeluk duka
kubiarkan keluh dan lelahmu terbungkam dalam pekatnya malam
kubiarkan ketakutanmu meringkuk di atas tanda tanya hidup
aku memang hanya bisa membiarkanmu
Aku paham, dunia memang sedang jahat-jahatnya padamu
dan aku tak bisa apa-apa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar