YayBlogger.com
BLOGGER TEMPLATES

Laman

Minggu, 01 Februari 2015

Rindu yang bersalah

Dan lagi kali ini,
terbangun di minggu sore, saat matahari mulai memerah
bungkam dalam gelap, terpaku kemudian
hening dalam pekatnya sisi kamar
hanya diselingi suara dari baling-baling kipas tua

Aku memimpikannya lagi..

Aku menghela nafas panjang beberapa kali
hingga akhirnya terduduk memeluk lutut
sekuat tenaga berusaha menyapu puing-puing
sisa dari mimpi terkutuk itu
dadaku benar-benar bergemuruh dalam sesak


Enggan beranjak dari tempat tidur
enggan menyalakan lampu
enggan disapa cahaya
aku sungguh enggan bertemu nyata
hanya setia dalam tanya, mengapa mimpi itu betah hadir belakangan ini

Kepalaku menengadah ke langit kamar
Dreamcatcher yang menggantung pasrah disana
menatapku nanar, tak sabar ingin kuhakimi benda itu
"Pernahkah kau coba menghalau mimpi buruk itu?" Tanyaku sinis

Kata orang, mimpi mengartikan sebuah pertanda
bahwa hadirnya seseorang itu
bisa jadi karena ia terus hidup dalam ingatan
entah ingatanku, entah ingatannya
atau bisa jadi karena ada rindu yang sulit diatasi
entah olehku, entah olehnya
dan untuk mempercayai itu, aku benci

Aku meremas ujung selimutku
rahangku mengatup keras
bersamaan dengan penglihatan yang mulai mengabur
ada bulir yang sebentar lagi jatuh
memikirkan tentang segala pertanda
hanya mengirisku semakin dalam

Jika pun benar ada rindu yang menyusup dengan liciknya
akan kukejar ia dan kumusnahkan dengan cara terkejam
jika pun benar ini rindu untuknya
seujung kuku tak kuijinkan ia mengendap
secuil pun aku tak rela melabuhkan rindu pada sosoknya

Bagaimana mungkin aku merindukan sosok yang sebentar lagi menjadi suami orang?

Untuk rindu yang bersalah
dan bayangan yang tak boleh dirindukan lagi
adakah yang tahu rasanya bertemu mereka
meski dalam bingkai ilusi?
ini lebih sakit dari sekedar tercabik.

4 komentar:

  1. You are the missing piece

    BalasHapus
  2. Saya senang membaca real artikel ini, sy senang dgn org yg selalu mengakui keadaan hidupnya, kalau anda masih selalu mengingatnya, berarti anda masih menyisahkan cinta didalam hati anda, entah itu sebesar butiran debu.sekalipun, sy salut dgn anda yg benar2 tulus dgn keadaan hidup anda, sy sdh membaca semua tulisan anda dan sy bisa merasakan sedikit yg anda rasakan. Saya rasa anda masih menyayanginya tp anda berusaha mengingkarinya. Memang berat ketika kita tulus lalu berada dalam posisi sebuah pilihan, bersihkan hati anda dari sisa masalalu kemudian beranilah utk menerima cerita baru dari kehidupan lainnya lg, jgn menumpuknya sekaligus sehingga terjadi campur aduk bak gado-gado, sy yakin anda org hebat dalam hal kehidupan anda.

    BalasHapus
  3. Terima kasih sebelumnya sudah bersedia mampir dan membaca deretan tulisan saya, juga terima kasih untuk nasihatnya. Membersihkan hati memang adlh cara terbaik. Semua org memiliki dan takkan berhenti utk berkisah, sy juga anda. Sama-sama saling meyakini sajalah, kita berada di tempat kita skrg tdk terlepas dari rencanaNya. Salam kenal anonim. Kalau bs jgn semisterius ini sy menyapamu.

    BalasHapus
  4. Maaf saya baru balas, kemaren sibuk urus kuliah, salam kenal juga untuk anda, saya suka cerita bintang untuk fiersa sama yang surat pengakhir kisah, itu bersambung ya?

    BalasHapus