YayBlogger.com
BLOGGER TEMPLATES

Laman

Rabu, 25 Maret 2015

Stupidity



Orang bilang aku wanita cantik tapi dungu. Aku punya segalanya tapi mengapa aku masih saja rela dipermainkan Ricky. Ya, dipermainkan katanya. Jelas kalimat itu keluar dari mulut-mulut nyinyir mahasiswi di kampusku saat aku berjalan melewati mereka dengan langkah anggun dan pongah. Begitupun sebaliknya kalimat yang didengar Ricky dari mulut teman prianya.
Tapi bagiku cibiran itu hanya bentuk kekaguman mereka saja yang terbungkus kedengkian. Siapa yang tak terpukau melihat si cantik dan si tampan bergandengan. Tubuh atletis Ricky, lekukan indah tubuhku. Kami mempunyai selera dan gaya yang berpakaian yang selalu modis dan serasi.
 
“Apa yang bisa menyumpal mulut mereka supaya bisa berhenti menggosipi kita?” Rutukku.
“Sudah sayang, kita enggak usah dengerin mereka.”Ia mendekat kearahku. Mengusap lembut pipiku.

“Sekalipun mereka bilang aku perebut pacar orang?”

“Apa mereka salah? Aku juga perebut. Aku ngerusak hubungan kamu sama Leon.”

“Beda. Aku sama Leon udah putus sekarang.”Aku mengibaskan jemari liarnya yang berjalan-jalan di wajahku.

“Dan aku sama Tania belom? Bukannya kamu bilang enggak pa-pa jadi selingkuhan aku?”

“Aku ngomong kayak gitu karena kamu dulunya bilang udah enggak sayang sama Tania. Nyatanya kamu masih sayang kan?”Tuduhku.

“Siska, aku harap kamu sabar. Akan ada saatnya aku ngelepas Tania dan jadiin kamu satu-satunya. Percaya aja sama aku, cinta aku cuman buat kamu. Kalo aku sayang sama Tania, aku enggak mungkin ngeduain dia.”Bisiknya di telingaku lalu rengkuhannya menguasai tubuhku, malam ini, sekali lagi.
Benar, kalau kamu mencintaiku, kamu juga takkan meniduri Clara, sahabatku.

Flash Fiction ini ditulis untuk mengikuti program #FF2in1 dari www.nulisbuku.com di Facebook dan Twitter @nulisbuku

Tidak ada komentar:

Posting Komentar